Minggu, 01 Maret 2015

mimpi...

Aku lupa, kapan aku jatuh tertidur. Posisiku telungkup di atas meja. Dan suara-suara membangunkanku.
Dengan berat, kedua mataku mengerjap. Suram. Tempat apa ini? Kubikel kerja.Tapi... Bukan milikku.
Ujung jariku mengucek mata yang masih mengantuk. Mengumpulkan nyawa yang setengahnya mengapung di sekelilingku.
Lalu, seraut wajah yang kukenal muncul dari balik kubikel. Memandangku.
Ia tersenyum. Mengulurkan tangannya ke hadapanku yang masih saja linglung. Aku di mana? Batinku.
Ragu,  kuraih tangannya. Dengan perlahan mengedarkan pandang ke sekeliling ruangan. Dan, meraskan ganjil di tanganku. -yang tergenggam sempurna di tangannya.
Asing. Tempat ini asing. Perasaan nyaman ini juga asing  walau ada banyak wajah yang kukenal menyesaki ruangan sempit ini.
"tidak apa-apakah?" tanyaku. Mengangkat kedua tangan kami yang terpaut.
Kamu hanya menjawab dengan sekulum senyum. Mengangguk. Lalu menarikku ke ruangan rlainnya.
Tiba-tiba mataku silau oleh cahaya yang menyeruak masuk. Aku kehilangan tangannya. Tanganku mencari cari di atas... Apa? Kain katun biru..
ini.. Tempat tidurku. Kenyataan itu membuatku sejenak limbung. Menampar, dan menyadarkanku dari mimpi.
"mimpi..." bisikku lirih.